Dari vidio tersebut clara menyebutkan bahwa pengukuran kadar asam asetat dari fermentasi daging buah kedondong pada penelitian ini dilakukan 4 hari sekali selama 33 hari. Berdasarkan sumber yang saya dapat waktu fermentasi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produk fermentasi asam asetat. Dimana jika proses fermentasi berlangsung terlalu lama akan mengakibatkan terjadinya oksidasi asam asetat menjadi karbon dioksida dan air. Pertanyaan saya apakah analisis kadar asam asetat yang didapatkan menggunakan titrasi alkalimetri dengan fermentasi selama 33 hari ini dapat memenuhi syarat kadar cuka yang baik untuk digunakan? sedangkan dari hasil kadar asam asetat yang didapatkan itu kadarnya sudah sangat tinggi dari ketetapan kadar standar SNI.
Perhitungan kadar asam asetat dilakukan seiring bertambahnya waktu fermentasi hingga asam asetat mencapai kondisi jenuh dimana kadar asam asetat dalam sampel sudah tidak mengalami penambahan. Pada penelitian ini didapatkan data kadar asam asetat sebesar 28,82% - 29,69%. Kadar asam asetat tersebut sudah memenuhi standar kadar asam asetat yang ditetapkan oleh SNI 01-3711-1995 untuk produksi cuka meja (4-12,5%) dan cuka dapur (minimal 12,5%), sehingga cuka yang dihasilkan dari fermentasi daging buah kedondong termasuk ke dalam kategori cuka dapur. Namun berdasarkan data tersebut belum ada studi mengenai pembuatan cuka dari buah kedondong, penelitian ini dilakukan sebagai penelitian lanjutan untuk mengetahui kadar asam asetat yang terkandung dalam buah kedondong saja melalui penambahan kamir Saccharomyces cerevisiae dan isolat bakteri terpilih BEN4.
berdasarkan jurnal yang telah dijelaskan penyaji, disebutkan bahwa kadar asam asetat dianalisis menggunakan metode titrasi alkalimetri. pengukuran kadar asam asetat dari fermentasi daging buah kedondong dilakukan 4 hari sekali dari hari ke-14 sampai hari ke-33. sedangkan berdasarkan jurnal yang saya peroleh disebutkan bahwa hasil kandungan asam asetat setelah fermentasi berpengaruh terhadap lamanya proses fermentasi. pertanyaan saya, bagaimana mengatasi kemungkinan terjadinya hasil kadar asam asetat yang tidak efektif yang disebabkan lamanya waktu proses fermentasi tersebut?
Dari vidio tersebut clara menyebutkan bahwa pengukuran kadar asam asetat dari fermentasi daging buah kedondong pada penelitian ini dilakukan 4 hari sekali selama 33 hari. Berdasarkan sumber yang saya dapat waktu fermentasi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produk fermentasi asam asetat. Dimana jika proses fermentasi berlangsung terlalu lama akan mengakibatkan terjadinya oksidasi asam asetat menjadi karbon dioksida dan air. Pertanyaan saya apakah analisis kadar asam asetat yang didapatkan menggunakan titrasi alkalimetri dengan fermentasi selama 33 hari ini dapat memenuhi syarat kadar cuka yang baik untuk digunakan? sedangkan dari hasil kadar asam asetat yang didapatkan itu kadarnya sudah sangat tinggi dari ketetapan kadar standar SNI.
BalasHapusPerhitungan kadar asam asetat dilakukan seiring
Hapusbertambahnya waktu fermentasi hingga asam asetat mencapai kondisi jenuh dimana kadar asam asetat dalam sampel sudah tidak mengalami penambahan. Pada penelitian ini didapatkan data kadar asam asetat sebesar 28,82% - 29,69%. Kadar asam asetat tersebut sudah memenuhi standar kadar asam asetat yang ditetapkan oleh SNI 01-3711-1995 untuk produksi cuka meja (4-12,5%) dan cuka dapur (minimal 12,5%), sehingga cuka yang dihasilkan dari fermentasi daging buah kedondong termasuk ke dalam kategori cuka dapur. Namun berdasarkan data tersebut belum ada studi mengenai pembuatan cuka dari buah kedondong, penelitian ini dilakukan sebagai penelitian lanjutan untuk mengetahui kadar asam asetat yang terkandung dalam buah kedondong saja melalui penambahan kamir Saccharomyces cerevisiae dan isolat bakteri terpilih BEN4.
berdasarkan jurnal yang telah dijelaskan penyaji, disebutkan bahwa kadar asam asetat dianalisis menggunakan metode titrasi alkalimetri. pengukuran kadar asam asetat dari fermentasi daging buah kedondong dilakukan 4 hari sekali dari hari ke-14 sampai hari ke-33. sedangkan berdasarkan jurnal yang saya peroleh disebutkan bahwa hasil kandungan asam asetat setelah fermentasi berpengaruh terhadap lamanya proses fermentasi. pertanyaan saya, bagaimana mengatasi kemungkinan terjadinya hasil kadar asam asetat yang tidak efektif yang disebabkan lamanya waktu proses fermentasi tersebut?
BalasHapus