Pada video tersebut dijelaskan bahwa dalam pengujian indikator titrasi asam basa dengan menggunakan bunga sepatu ini dilakukanlah 3 jenis titrasi asam basa, yakni titrasi asam kuat dengan basa kuat, basa lemah dengan asam kuat serta titrasi asam lemah dengan basa kuat. Adapun pertanyaan saya yakni mengapa tidak dilakukan titrasi asam lemah dengan basa lemah pada proses pengujian indikator ini?
Titrasi asam lemah menggunakan basa lemah dan sebaliknya tidak dilakukan karena:
1. Perubahan drastis pH terjadi sangat singkat 2. Tidak ada indikator yang cukup teliti untuk mengamati perubahan. 3. Reaksi berlangsung lambat dan tidak tuntas.
Pada video disebutkan ada 3 jenis titrasi asam-basa yang dilakukan yaitu basa kuat dengan asam kuat dengan indikator pembanding yang digunakan adalah fenolftalein, basa lemah dengan asam kuat dengan indikator pembandingnya adalah metil oranye, dan asam lemah dengan basa kuat dengan indikator pembandingnya adalah fenolftalein. pertanyaan saya, mengapa pada titrasi basa lemah dengan asam kuat menggunakan indikator pembanding yang berbeda diantara ketiga titrasi itu yaitu metil oranye? bagaimana jika indikator pembanding yang digunakan juga fenolftalein?
pada titrasi basa lemah dengan asam kuat menggunakan indikator metil oranye karena metil oranye ini memiliki pH kisaran 3,1-4,4 dimana akan sangat baik digunakan pada larutan asam. tentunya perubahan warna yang ditunjukkan akan lebih jelas pada larutan asam karena pH nya sama-sama asam. kemudian jika kita mengganti metil oranye dengan fenolftalein pada titrasi asam kuat dengan basa lemah ini tentu akan tidak sesuai karena pH larutan memiliki pH<7 sedangkan fenolftalein memiliki rentang pH pada 8,0-9,6 sehingga tidak akan terjadi perubahan warna ketika titik ekuivalen tercapai. jadi fenolftalein digunakan untuk larutan basa dan metil oranye digunakan untuk larutan asam agar mendapat hasil yang maksimal.
Pada video tersebut dijelaskan bahwa dalam pengujian indikator titrasi asam basa dengan menggunakan bunga sepatu ini dilakukanlah 3 jenis titrasi asam basa, yakni titrasi asam kuat dengan basa kuat, basa lemah dengan asam kuat serta titrasi asam lemah dengan basa kuat. Adapun pertanyaan saya yakni mengapa tidak dilakukan titrasi asam lemah dengan basa lemah pada proses pengujian indikator ini?
BalasHapusTitrasi asam lemah menggunakan basa lemah dan sebaliknya tidak dilakukan karena:
Hapus1. Perubahan drastis pH terjadi sangat singkat
2. Tidak ada indikator yang cukup teliti untuk mengamati perubahan.
3. Reaksi berlangsung lambat dan tidak tuntas.
BalasHapusPada video disebutkan ada 3 jenis titrasi asam-basa yang dilakukan yaitu basa kuat dengan asam kuat dengan indikator pembanding yang digunakan adalah fenolftalein, basa lemah dengan asam kuat dengan indikator pembandingnya adalah metil oranye, dan asam lemah dengan basa kuat dengan indikator pembandingnya adalah fenolftalein. pertanyaan saya, mengapa pada titrasi basa lemah dengan asam kuat menggunakan indikator pembanding yang berbeda diantara ketiga titrasi itu yaitu metil oranye? bagaimana jika indikator pembanding yang digunakan juga fenolftalein?
Hapuspada titrasi basa lemah dengan asam kuat menggunakan indikator metil oranye karena metil oranye ini memiliki pH kisaran 3,1-4,4 dimana akan sangat baik digunakan pada larutan asam. tentunya perubahan warna yang ditunjukkan akan lebih jelas pada larutan asam karena pH nya sama-sama asam.
kemudian jika kita mengganti metil oranye dengan fenolftalein pada titrasi asam kuat dengan basa lemah ini tentu akan tidak sesuai karena pH larutan memiliki pH<7 sedangkan fenolftalein memiliki rentang pH pada 8,0-9,6 sehingga tidak akan terjadi perubahan warna ketika titik ekuivalen tercapai. jadi fenolftalein digunakan untuk larutan basa dan metil oranye digunakan untuk larutan asam agar mendapat hasil yang maksimal.